Yogyakarta-Dalam rangka menyemarakan Festival Sastra Yogyakarta yang akan digelar pada 6-13 November 2022, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menyajikan sebuah program Sastrastri, yakni sebuah program Talkshow Sastra yang membahas isu perempuan, profesi perempuan di dunia modern dan pemosisian perempuan dalam dunia sastra.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pendapa Pasar Beringharjo. Rangakaian acaranya diawali dengan pembacaan puisi oleh Umi Kulsum dan dilanjutkan pemaparan dari narasumber.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan keberadaan perempuan di kancah sastra senantiasa menarik ditelisik, tiada habis diulas, dan tak pernah tuntas.
“Jika melihat menelusuri peta dunia kesastraan di Indonesia, perempuan sering hanya menjadi objek, bukan sebagai pelaku pembuat karya,” bebernya
Namun kini, lanjutnya, eksistensi perempuan di bidang ini mulai terlihat lewat beberapa buku sastra yang terpublikasi.
“Tak hanya di bidang sastra, eksistensi perempuan juga terlihat di bidang-bidang lain lewat berbagai aksi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut pihaknya juga bercerita tentang kisahnya diberikan kesempatan menjadi pemimpin perempuan di tengah dominasi laki-laki.
Yetti menyatakan kesempatan perempuan ketika menjadi seorang pemimpin tidak boleh hanya digunakan untuk bersuara namun juga harus masuk ke ruang budaya sehingga dapat meberikan warna baru lewat kemampuan komunikasi perempuan yang “luwes”.
Ia berharap kegiatan ini dapat memotivasi perempuan untuk selalu meningkatkan aktulisasi diri dalam diri mereka tanpa terjebak pada stigma patriaki.
“Sastrastri menjadi sebuah kegiatan refleksi diri kaum perempuan dalam mewujudkan sebuah kesadaran pentingnya woman support woman,” ucapnya.
Antusiasme terhadap kegiatan ini terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan berdialog dengan narasumber.
Kegiatan ini dihadiri beberapa komunitas sastra perempuan di kota Yogyakarta seperti Perempuan Berkebaya Indonesia Yogyakarta, Ibu-Ibu Doyan Nulis Yogyakarta, Sastra Bulan Purnama Tembi, Sanggar Sastra Jawa Yogyakarta dan Studio Pertunjukan Sastra.
Acara Sastrastri ditutup penampilan special pembacaan puisi dari Buruh Gendong Pasar Bringharjo. Pengunjung pasar Bringharjo juga diajak berjoget lewat hiburan organ tunggal dari Lilik Electune.